Dokter Joseph Lister Merupakan Pelopor Bedah Antiseptik

Dokter Joseph Lister

Dokter Joseph Lister, seorang ahli bedah Inggris, diakui sebagai pelopor dalam pengembangan teknik antiseptik di bidang kedokteran. Lahir pada 5 April 1827 di Upton, Essex, Inggris, Lister memperkenalkan praktik bedah yang menggunakan antiseptik untuk mencegah infeksi, yang secara drastis mengurangi angka kematian pascaoperasi.

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Joseph Lister lahir dalam keluarga Quaker yang berpendidikan baik. Ayahnya, Joseph Jackson Lister, adalah seorang ahli optik terkenal yang membuat lensa akromatik untuk mikroskop, yang berpengaruh besar pada perkembangan ilmu mikroskopi. Lister menempuh pendidikan di University College London, di mana ia meraih gelar dalam bidang kedokteran pada tahun 1852.

Karier Awal

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Lister mulai bekerja sebagai asisten bedah di Edinburgh, Skotlandia, di bawah bimbingan James Syme, seorang ahli bedah terkenal. Selama masa ini, Lister mulai memperhatikan tingginya angka kematian akibat infeksi pascaoperasi, yang dikenal sebagai “sepsis.”

Inovasi Antiseptik

Pada pertengahan abad ke-19, teori kuman penyakit yang diajukan oleh Louis Pasteur mulai mendapatkan pengakuan. Pasteur menunjukkan bahwa mikroorganisme adalah penyebab fermentasi dan pembusukan. Lister terinspirasi oleh teori ini dan mulai mencari cara untuk membunuh mikroorganisme yang menyebabkan infeksi luka.

Lister mulai menggunakan asam karbol (fenol) sebagai antiseptik untuk membersihkan luka dan peralatan bedah. Pada tahun 1865, ia berhasil melakukan operasi pada seorang anak laki-laki dengan fraktur tulang yang terbuka, membersihkan luka dengan asam karbol, dan membungkusnya dengan perban yang telah direndam dalam larutan tersebut. Hasilnya, anak tersebut sembuh tanpa tanda-tanda infeksi, suatu pencapaian yang luar biasa pada saat itu.

Publikasi dan Pengakuan

Lister menerbitkan temuan-temuannya dalam serangkaian artikel di jurnal medis “The Lancet” antara tahun 1867 dan 1869. Ia menjelaskan metode antiseptik yang digunakan dan memberikan bukti keberhasilannya dalam mengurangi infeksi pascaoperasi. Meskipun pada awalnya mendapatkan perlawanan dari komunitas medis, terutama karena skeptisisme terhadap teori kuman, praktik antiseptik Lister akhirnya diakui dan diadopsi secara luas.

Dampak dan Warisan

Inovasi Lister dalam penggunaan antiseptik merevolusi praktik bedah dan menyelamatkan banyak nyawa. Penggunaan antiseptik menjadi standar dalam operasi dan membuka jalan bagi perkembangan teknik sterilisasi modern. Berkat kontribusi Lister, angka kematian akibat infeksi pascaoperasi menurun drastis, menjadikan operasi lebih aman dan efektif.

Lister terus melakukan penelitian dan mengajar hingga akhir hayatnya. Ia menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya dalam bidang kedokteran, termasuk gelar kebangsawanan dari Ratu Victoria pada tahun 1883.

Joseph Lister meninggal pada 10 Februari 1912, tetapi warisannya terus hidup melalui praktik bedah modern yang bersih dan steril. Ia dikenang sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah kedokteran, seorang inovator yang membawa perubahan fundamental dalam cara kita menangani penyakit dan infeksi.

Kesimpulan

Joseph Lister mengubah wajah bedah melalui pengenalan metode antiseptik. Melalui kerja keras dan dedikasinya, ia menunjukkan pentingnya kebersihan dalam praktik medis, yang telah menyelamatkan jutaan nyawa. Warisannya dalam dunia kedokteran terus dihormati, menjadikannya salah satu pelopor terbesar dalam sejarah kesehatan manusia.

Scroll to Top