Penemu Greger Mendel, seorang biarawan Austria yang juga dikenal sebagai bapak genetika modern, lahir pada 20 Juli 1822 di Heinzendorf, Kekaisaran Austria (sekarang bagian dari Republik Ceko). Melalui eksperimen inovatifnya dengan tanaman kacang polong, Mendel merumuskan prinsip-prinsip dasar hereditas yang menjadi fondasi bagi ilmu genetika.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Johann Mendel, yang kemudian mengambil nama Greger setelah bergabung dengan ordo St. Augustine, tumbuh dalam keluarga petani miskin. Ia menunjukkan kecerdasan luar biasa sejak usia dini, yang mendorong keluarganya untuk mengirimnya ke sekolah yang lebih baik. Mendel menempuh pendidikan di Universitas Olomouc dan kemudian melanjutkan studi di Institut Filosofis di Brünn.
Penelitian di Biara
Pada tahun 1843, Mendel bergabung dengan biara St. Thomas di Brno, Moravia (kini di Republik Ceko). Di biara inilah Mendel mulai mengajar dan melakukan penelitian. Mendel sangat tertarik pada ilmu pengetahuan alam dan memutuskan untuk mempelajari bagaimana karakteristik diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Eksperimen dengan Tanaman Kacang Polong
Dari tahun 1856 hingga 1863, Mendel melakukan serangkaian eksperimen dengan berbagai varietas tanaman kacang polong (Pisum sativum) di kebun biara. Ia memilih kacang polong karena berbagai karakteristiknya yang mudah diamati dan dikendalikan, seperti warna bunga, bentuk biji, dan panjang batang.
Mendel menyilangkan tanaman dengan karakteristik yang berbeda dan mencatat hasil dari generasi ke generasi. Dari pengamatan ini, ia menyusun dua hukum utama genetika.
- Hukum Segregasi
Setiap individu memiliki sepasang gen untuk setiap karakteristik, dan pasangan gen ini akan terpisah secara acak selama pembentukan gamet (sel kelamin). Akibatnya, setiap gamet hanya membawa satu alel untuk setiap karakteristik. - Hukum Asortasi Independen
Gen untuk karakteristik yang berbeda akan diwariskan secara independen satu sama lain, asalkan mereka berada pada kromosom yang berbeda atau cukup jauh pada kromosom yang sama.
Penerimaan dan Pengakuan
Meskipun hasil penelitian Mendel diterbitkan dalam makalah “Experiments on Plant Hybridization” pada tahun 1866, karya ini pada awalnya tidak diakui oleh komunitas ilmiah. Baru pada awal abad ke-20, setelah kematian Mendel pada tahun 1884, para ilmuwan mulai mengakui pentingnya penemuannya. Ketika ilmuwan seperti Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak mengulangi eksperimen Mendel dan mencapai hasil yang sama, barulah prinsip-prinsip genetika Mendel mendapat pengakuan yang pantas.
Warisan Mendel
Hari ini, Greger Mendel dikenang sebagai pelopor genetika. Prinsip-prinsip yang ia temukan menjadi dasar bagi pemahaman modern tentang pewarisan genetik. Penelitiannya membuka jalan bagi penemuan DNA, pengembangan teknologi rekayasa genetika, dan berbagai terobosan dalam bidang biologi dan kedokteran.
Mendel tidak hanya meletakkan dasar bagi genetika sebagai ilmu pengetahuan, tetapi juga menunjukkan pentingnya metode ilmiah yang sistematis dan rinci dalam penelitian. Warisan Mendel terus hidup dalam setiap penelitian genetik yang dilakukan hingga saat ini.